Monday, May 26, 2008

Jembatan Ampera

Anda percaya jodoh blogger..? Semua orang pasti memiliki jodohnya masing - masing!Namun, tahukah anda bahwa Palembang , Musi ,dan Ampera itu jodoh..?


Ampera merupakan salah satu hal yang membuat Saya kagum terhadap kota Palembang. Tanpa Ampera, takkan hidup Palembang dan tanpa Ampera takkan indah Musi. Namun, tanpa Palembang juga takkan pernah ada Ampera dan Musi. Itulah sebabnya Palembang , Musi dan Ampera itu merupakan jodoh.

Jembatan Ampera adalah sebuah jembatan di kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan Indonesia. Jembatan Ampera, yang telah menjadi semacam lambang kota, terletak di tengah-tengah kota Palembang, menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi.

Struktur Jembatan Ampera
Panjang : 1.117 m (bagian tengah 71,90 m)
Lebar : 22 m
Tinggi : 11.5 m dari permukaan air
Tinggi Menara : 63 m dari permukaan tanah
Jarak antara menara : 75 m
Berat : 944 ton

Sejarah Ampera
Pembangunan jembatan ini dimulai pada bulan April 1962, setelah mendapat persetujuan dari Presiden Soekarno. Biaya pembangunannya diambil dari dana pampasan perang Jepang. Bukan hanya biaya, jembatan inipun menggunakan tenaga ahli dari negara tersebut.
Pada awalnya, jembatan ini, dinamai Jembatan Bung Karno. Menurut sejarawan Djohan Hanafiah, pemberian nama tersebut sebagai bentuk penghargaan kepada Presiden RI pertama itu. Bung Karno secara sungguh-sungguh memperjuangkan keinginan warga Palembang, untuk memiliki sebuah jembatan di atas Sungai Musi.
Peresmian pemakaian jembatan dilakukan pada tahun 1965, sekaligus mengukuhkan nama Bung Karno sebagai nama jembatan. Pada saat itu, jembatan ini adalah jembatan terpanjang di Asia tenggara. Setelah terjadi pergolakan politik pada tahun 1966, ketika gerakan anti-Soekarno sangat kuat, nama jembatan itu pun diubah menjadi Jembatan Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat). Menunggu Wajah Baru Jembatan Ampera
Sekitar tahun 2002, ada wacana untuk mengembalikan nama Bung Karno sebagai nama Jembatan Ampera ini. Tapi usulan ini tidak mendapat dukungan dari pemerintah dan sebagian masyarakat.

Keistimewaan Ampera
Pada awalnya, bagian tengah badan jembatan ini bisa diangkat ke atas agar tiang kapal yang lewat dibawahnya tidak tersangkut badan jembatan. Bagian tengah jembatan dapat diangkat dengan peralatan mekanis, dua bandul pemberat masing-masing sekitar 500 ton di dua menaranya. Kecepatan pengangkatannya sekitar 10 meter per menit dengan total waktu yang diperlukan untuk mengangkat penuh jembatan selama 30 menit.
Pada saat bagian tengah jembatan diangkat, kapal dengan ukuran lebar 60 meter dan dengan tinggi maksimum 44,50 meter, bisa lewat mengarungi Sungai Musi. Bila bagian tengah jembatan ini tidak diangkat, tinggi kapal maksimum yang bisa lewat di bawah Jembatan Ampera hanya sembilan meter dari permukaan air sungai.
Sejak tahun 1970, aktivitas turun naik bagian tengah jembatan ini sudah tidak dilakukan lagi. Alasannya, waktu yang digunakan untuk mengangkat jembatan ini dianggap mengganggu arus lalu lintas di atasnya.
Pada tahun 1990, kedua bandul pemberat di menara jembatan ini diturunkan untuk menghindari jatuhnya kedua beban pemberat ini.

Referensi Mengenai Jembatan Ampera
  1. "Dibiayai Jepang, Jembatan Ampera Dulu Bernama Bung Karno", Detik.com, 6 Agustus 2007. Diakses pada 15 September 2007.
  2. "33 Tahun Sudah Jembatan Ampera Tak Bisa Naik Turun Lagi", Kompas, 19 April 2003. Diakses pada 15 September 2007.
  3. "Pariwisata Palembang", bumisriwijaya.com. Diakses pada 15 September 2007.
  4. "Menunggu Wajah Baru Jembatan Ampera", Tempo, 31 Maret 2005. Diakses pada 15 September 2007.

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Jembatan_Ampera

Mengenal Area Kerja Photoshop


Gambar diatas adalah Area Kerja Photoshop saja...
Pada postingan selanjutnya nanti saya akan jelaskan mengenai Toolbox nya...

Sunday, May 25, 2008

Arti Istilah Kamera

Mungkin masih banyak teman² yang belom mengerti apa arti istilah² dalam kamera digital. Oleh karena itu saya ingin berbagi sedikit info yang saya tau mengenai arti istilah² kamera digital. Biar teman² cepat mengerti dan tau arti istilah² ini, ada baiknya teman² mengikuti apa yang saya anjurkan berikut ini :

1. Ambil kamera digital SLR atau kamera digital compact yang anda miliki...
2. Pastikan kamera digital anda bisa dihidupkan, solanya kalo mati tidak ada gunanya.
3. Biar gak bolak-balik sebaiknya siapkan makanan & minuman ringan didekat komputer anda..

Setelah semuanya disiapkan, sekarang kita mulai mempelajari istilah² kamera digital :

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN "Top 35 SLR dan Digital SLR"
SLR : Single Lens Reflex, Kamera lensa tunggal yang menggunakan cermin dan prisma.

TLR : Twin Lens Reflex, kamera yang menggunakan dua lensa satu untuk melihat, lainnya untuk meneruskan cahaya ke film.

Lens Mount : Dudukan lensa.

MF : Manual Fokus.

AF : Auto Fokus.

AF Range : Tingkat terang cahaya dimana sistem autofocus masih dapat bekerja, dalam satuan EV.

EV : Exposure Value ; kekuatan cahaya. Sample, EV= 0 kekuatan cahaya pada diafragma f/1,0 kecepatan 1 detik.

Exposure Mode : Modus pencahayaan, pada umumnya ada 4 Tipe : Manual, Aperture Priority, Shutter Priority dan Programed (Auto).

Aperture : Diafragma.

Aperture Priority : Prioritas pengaturan pada diafragma, kecepatan rana otomatis.

Shutter : Rana.

Shutter Priority : Prioritas pengaturan pada kecepatan rana, diafragma automatis.

Exposure Compensation : Konpensasi pencahayaan, membuat alternatif pencahayaan dari normal menjadi lebih atau berkurang.

Flash Exposure Compensation : Konpensasi pencahayaan blitzt.

Metering : Pola pengaturan cahaya, biasanya terbagi dalam 3 kategori, centerweighted, evaluative/matrix, dan spot.

Centerweigthed : Pengukuran pencahayaan pada 60 % daerah tengah gambar.

Evaluative/Matrix : Pengukuran pencahayaan berdasarkan segment-segment dan
presentase tertentu.

Spot : Pengukuran pencahayaan hanya pada titik tertentu.

View finder : Jendela bidik.

Built in Dioptri : Dilengkapi dengan pengatur dioptri (lensa + atau – bagi mereka yang berkacamata).

Eye Piece Blind : Tirai penutup jendela bidik.

Interchangeable Focusing Screen : Fasilitas untuk dapat mengganti focusing screen.

Focusing screen : Layar focus.

Bracketing : Pengambilan gambar yang sama menggunakan beberapa pengukuran pencahayaan yang berbeda.

Flash Sync : Sinkron kilat, kecepatan maksimum agar body dan flash masih bekerja harmonis.

TTL : Through The Lens, Sistem pengukuran pencahayaan melalui lensa.

Wireless TTL : Sistem pengukuran TTL tanpa melalui kabel.

Multiple Exposure : Fasilitas pemotretan berulang pada frame yang sama.

DOF : Dept of Field ; Ruang tajam, merupakan jarak, dimana gambar masih terlihat tajam/focus, bergantung kepada : diafragma, panjang lensa dan jarak objek.

Popup Flash : Blitz kecil, terbuat menyatu dengan body.

GN (Guide Number) : Kekuatan cahaya blitz merupakan perkalian antara jarak (dalam meter atau feet) dan diafragma.

Stop : Satuan pencahayaan, 1 stop sama dengan 1 EV.

Red eye reduction : Fasilitas untuk mengurangi efek mata merah yang biasa terjadi pada pemotretan menggunakan blitz pada malam hari.

PC Terminal : Terminal untuk blitz diluar hot shoe.

Hot Shoe : Kaki blitz.

Frame per second (fps) : Satuan kecepatan pengambilan gambar dalam gambar perdetik.

Mirror Lock up : Pengunci cermin, agar getaran dapat dikurangi pada saat rana bergerak.

Shiftable program : Pada mode program, exposure setting dapat diubah secara automatis dalam EV yang sama, misalnya dari 1/125 detik f/8 menjadi 1/250 detik f/5,6 detik f/11.

Second Curtain Sync : Fasilitas untuk menyalakan blitz sesaat sebelum rana menutup.

Shutter release : Pelepas rana.

Vertical Grip : Alat pelepas rana untuk pengambilan secara vertical tanpa harus memutar tangan.

Data Imprint : Fasilitas pencetakan data tanggal pada film.

Reloadable to last frame : Fasilitas untuk mengembalikan film yang telah digulung ditengah ke posisi terakhir yang terpakai.

Fill in flash : Blizt pengisi, dalam kondisi tidak memerlukan blitz, blitz tetap dinyalakan untuk menerangi bagian-bagian yang gelap seperti bayangan.

AFS : Auto Focus Silent Wave Motor.

AFD : Auto Focus Distance Information.

Intervalometer : Fasilitas pemotretan otomatis dalam jarak waktu yang tertentu.

LED : Light Emitting Diode, Lampu.

Multi Spot : Pengukuran pencahayaan dari beberapa titik.

Back : Sisi belakang kamera, berfungsi pula sebagai penutup film.

SPD : Silicon Photo Diode.

LCD : Liquid Crystal Display.

Bayonet : Sistem dudukan lensa yang hanya memerlukan putaran kurang dari 90 derajat untuk pergantian lensa.

Bulk film : Film kapasitas 250 Exposure.

NiMH : Nikel Metal Hydride.

NiCd : Nikel Cadmium.

DRAM : Data Random Acces Memory.

RISC : Reduce Intruction Set Computer.

CCD : Charge Couple Device (pada kamera digital)

ISO/ASA : Derajat sensifitas film.

Main Light : Cahaya pengisi / tambahan.

Foto Wedding : Potraiture berpasangan (menciptakan rekaman gambar yang romantisme, baik dari posenya maupun dari suasananya.

Foto Wedding : Neo Classic Potraiture , ialah bentuk visual foto berpasangan yang beraura romantis.

Classic Wedding, ialah bentuk foto berpasangan yang harus menjadi kenangan.

Blouwer : Kipas angin yang digunakan pada pemotretan model untuk menghasilkan efek angin.

Reverse Ring : Digunakan untuk memasang lensa yang dibalik, untuk membuat lensa makro alternatif agar cahaya yang masuk tidak bocor.

Mudah²an sedikit info dari saya ini berguna buat teman² dalam memahami arti istilah² dalam kamera digital...

Thursday, May 22, 2008

Nikon D80


Penampilan yang mengagumkan, Mudah pengoperasiannya pengontrolan efek fotografi dalam kamera yang mantap membuat fotografi dengan SLR digital lebih menguntungkan untuk semua.
Tokyo - Nikon Corporation mengumumkan dan memperkernalkan D80. Nikon digital tehnologi fotografi terbaru, yang merupakan kamera SLR digital dengan lensa yang dapat diganti, pengoperasian otomatis dan disain fitur mutakhir untuk memuaskan setiap fotografer dalam menciptakan foto indah dan mengabadikan momen spesial.

D80 dengan 10,2 efektif megapixel sensor gambar CCD format DX, membawa level baru resolusi tinggi dan detil yang tajam dikelasnya juga memberikan banyak kebebasan untuk kreatifitas mengkrop dan mencetak besar yang mengesankan, Sensor Nikon format DX dan desain dudukan bayonet lensa dari Nikon F memastikan kompatibalitas yang menyeluruh dengan bermacam-macam lensa AF Nikkor dan lensa DX Nikkor yang dirancang eksklusif untuk kamera SLR Nikon.

Salah satu pengembangan kunci tingkat lanjut pada D80 adalah pemeroses gambar resolusi tinggi Nikon. Keuntungan yang didapat dari kamera profesional DSLR Nikon termasuk warna yang independen sebelum terkondisikan dan presisi yang tinggi 12 bit algoritma pemeroses gambar digital, dengan kombinasi untuk menghasilkan gambar natural, bermanfaat untuk warna tetap dan memproduksi tonal warna. Dedikasi terbaru performa tinggi kehebatan chip pengolah pada seluruh level, dan juga hemat baterei memastikan gambar akan lebih banyak pada sekali pengisian.

Nikon's exclusive 3D Color Matrix Metering II memastikan keakuratan pengendali eksposur otomatis, pada berbagai kondisi pencahayaan, evaluasi perbandingan pengukur rata-rata pada setiap kondisi input dari system frame lebar 420-pixel sensor yang secara otomatis disesuaikan dengan database onboard lebih dari 30.000 scene fotografi untuk mengkalkulasi nilai ekspose akhir. Juga terdapat Variabel center-weighted metering dan Spot metering, Sebagai kompensasi eksposur dan eksposure otomatis, dilengkapi pula bantuan lengkap di bagian kontrol membuat D80 berpeforma tinggi sangat ideal untuk penggemar fotografi.

Auto White Balance (AWB) tingkat lanjut menciptakan warna alami dengan penyesuaian pada setiap nuansa, dan mencocokan WB pada sumber cahaya. Bagi mereka yang menginginkan pengaturan secara manual terdapat 6 pilihan al : (Incandescent, Fluorescent, Direct Sunlight, Flash, Cloudy, and Shade), dan juga pilihan "Preset" menggunakan abu - abu atau putih sebagai referensi.

Memastikan secara konsisten, cepat dan tepat mengunci focus diberbagai kondisi D80 dengan sistem 11-area AF. Pengadopsian versi baru Module sensor AF Nikon advance Multi-CAM 1000. ini merupakan 11 area AF tambahan pilihan baru pemfokus efektif yang akan menyenangkan untuk mendapatkan target tujuan. Sebagai contoh sistem dapat digunakan disetiap 11 area fokus, sensor tengah dapat juga dipindah kepengoprasian frame lebar untuk jangkauan yang lebih lebar.

Mode baru Area AF mengukur kesemua 11 area focus, Subjek utama, dan mengaktifkan hanya area tersebut. Siap menjepret saat momen khusus, D80 hanya membutuhkan 0,18 detik untuk aktif dan jeda waktu shutter 80 milisecond cepat saat ambil gambar 11 area auto fokus dengan pembantu AF. Proses gambar singkat dan di simpan dengan cepat pada SD memori. Begitu pula untuk lihat gambar dapat dengan cepat. Continuous shooting dengan kecepatan 3 frame per detik dapat menyimpan 100 file JPEG (ukuran FINE Medium atau smaller).

Berpeforma dan resolusi tinggi terbungkus dalam Body yang ramping, lebih kompak, D80 keseluruhan desain tombol kendali dimaksimalkan untuk kemudahan mengoperasian. Fitur D80 dengan jendela bidik yang terang dan besar dengan perbesaran 0,94 x untuk memastikan komposisi yang baik dan pandangan yang jernih. LCD yang besar 2.5-inch dengan 230,000-titik, resolusi tinggi dengan sudut pandang 170 derajat.

Terdapat pula tambahan pada D80 "Advanced Pictmotion" untuk pilihan tampilan slide, dengan pemilihan gaya transisi dan latar belakang musik dapat dlihat melalui LCD atau Televisi. Tampilan menu yang baru warna maupun huruf yang diperbesar mudah dimengerti dan mudah di gunakan, isi menu dapat di custom menggunakan set "My Menu"

Fitur Eklusif edit foto "in-camera" bantuan menu Retouch tanpa menggunakan computer . D-Lighting yang secara otomatis memperjelas detil pada hasil dan kreatif, mengoptimalkan keseimbangan cahaya. Red-eye correction mendekteksi dan mengkompensasi untuk mata merah akibat efek dari flash. Trim dapat digunakan untuk memotong gambar menjadi lebih kecil untuk kemudahan berbagi atau agar lebih efisien. Image Overlay menggabungkan dua gambar file RAW (NEF). Pilihan lain yang termasuk seting Monochrome al : (Hitam dan putih, Sepia, Cyanotype) Dan Filter Effects (Skylight, Warm filter, Color balance). Multiple Exposure pilihan untuk pemotretan multi gambar dalam satu fram

Fitur Creative photography yang mudah dengan mode dial pada D80's terdapat pilihan al : Auto, Portrait, Landscape, Close Up, Sports, Night Landscape, atau Night Portrait dan program secara otomatis mengoptimalkan white balance, ketajaman, kontras, warna, kepekatan dan hue. D80 juga menawarkan pilihan seting secara personal al Normal, Softer, Vivid, More vivid, Portrait, Custom and Black-and-white.

Internal flash yang kuat, fitur i-TTL yang sempurna kendali lampu kilat untuk keakuratan dan mendukung penuh fasilitas "Advanced Wireless Lighting sistem" fungsi internal flash dua group remote commander yang mengendalikan secara langsung SB-800 & SB-600 tanpa kabel.

Menyenangkan dan praktis "Total Imaging System" tersedia MB-D80 sebagai Multi-Power Battery Pack. Wireless ML-L3 (IR) Remote Control dan MC-DC1 Remote Cord untuk pemotretan exposure panjang.

Software PictureProject, telah diberikan pada setiap pembelian Nikon D80 untuk import, edit, organizer dan sharing gambar. Software Capture NX aksesoris tambahan serba guna dan solusi elegan untuk edit gambar, dan sebagai pemeroses file (RAW) menjadi TIFF atau JPEG.
Major features

Exceptional imaging quality
  • l New 10.2 effective megapixel Nikon DX Format CCD image sensor with the power to capture exceptional sharpness and faithful color at 3,872 x 2,592 pixels size.
  • l Inherits the industry-leading advanced imaging processing engine of Nikon professional D-SLR cameras. Color-independent pre-conditioning prior to A/D conversion works in harmony with high-precision digital image processing algorithms to produce natural-looking images that benefit from faithful color and tone reproduction.
  • l 3D Color Matrix Metering II automatic exposure control ensures ideal exposures in most lighting conditions. Evaluating brightness, color, contrast, selected focus area and camera-to-subject distance, the system references the data against an expanded onboard database created using data from more than 30,000 actual photographic scenes to instantly and accurately calculate the final exposure value for the shot. Variable center-weighted metering and spot metering centered on the active focus area are also available.
  • l Refined 11-area AF system packs the same number of focus areas available for the professional D2 series into a space-efficient system that features fast, precise operation. Each of the 11 focus areas can be used individually, the center sensor can be switched to wide-frame operation for broader coverage, and new Auto-area AF mode measures all 11 focus areas, automatically determines which of them are on the primary subject and activates only those areas.
  • l ISO AUTO mode automatically adjusts sensitivity between ISO 100 to 1600 to maximize available light and achieve optimal exposure. Sensitivity can also be set manually between ISO 100 to 1600 in steps of 1/3 EV, plus HI-0.3, HI-0.7 and HI-1. Three levels of High ISO Noise Reduction are available when shooting at high ISO settings. Long Exposure Noise Reduction is also available when shooting at shutter speeds of 8 seconds or slower.

Optimized and Predictable Results

  • l Seven automated Digital Vari-Programs easily accessed from the Mode Dial provide automatic operation that optimizes white balance, sharpening, tone, color, saturation and hue for crisp and vivid results that match the intended shot. Selections include Auto, Portrait, Landscape, Close Up, Sports, Night Landscape and Night Portrait.
  • l Easily accessed image optimization options closely tailor results to the scene at hand or the intended use of the image. Image sharpening, tone (contrast) compensation, color mode, saturation and hue adjustment is controlled by the user-selected choice of Normal, Softer, Vivid, More vivid, Portrait, Custom and Black-and-white.

Immediate response and fast performance

  • l Near instant power-up of 0.18 seconds lets photographers respond to any shutter opportunities.
  • l A mere 80-millisecond shutter time lag (approximate) promotes fast handling.
  • l Swift continuous shooting performance at 3 frames per second* enables the shooting of up to 100 JPEG (FINE M-size or smaller) or up to 6 RAW (NEF) images.* Average frame rate with continuous-servo AF, manual or shutter-priority auto exposure, a shutter speed of 1/250 seconds or faster, and remaining buffer memory.
  • l Shutter speeds ranging from 1/4,000 to 30 seconds or bulb setting provide full creative control.

In-camera image editing and effects

  • l Creative in-camera effects and editing functions available under the new Retouch menu
  • D-Lighting automatically brings out detail to enhance results and add creative flair, all while optimizing overall exposure balance.
  • Red-eye correction automatically detects and compensates for the annoying red-eye effect sometimes caused by flash.
  • Trim can be used to produce smaller files for easy sharing or greater efficiency for specific end purposes.
  • Image Overlay merges a pair of selected RAW (NEF) files taken with the D80 to create a new composite image that can be saved in RAW or JPEG format.
  • Monochrome settings (Black-and-white, Sepia, Cyanotype)
  • Filter Effects (Skylight, Warm filter, Color balance)
  • l Multiple Exposure creates a single image within the camera from up to 3 consecutive exposures to produce imaginative and even surreal results.

Ergonomics for efficient handling and further versatility

  • l The D80 features a slimmer, more compact body with the size, layout and operation of all buttons and controls designed for intuitive operation.
  • l A large new 2.5-inch LCD monitor with a 170¢ยช viewing angle and new dedicated zoom button assist accurate and easy assessment of sharpness by enabling image preview at up to 25 times magnification (for L-size images). Convenient displays include RGB information as a single histogram display or as separate histograms for each color channel.
  • l Built-in slideshow options include Advanced Pictmotion shows with style selections that control transitions and background music, and that can be enjoyed on the 2.5-inch LCD, or complete with audio on a television via the supplied AV cable.
  • l The carefully chosen color scheme and increased font size of the new color-coded menu display makes navigation easier on the eye, easier to understand and easier to use. "My Menu" lets you customize Menus to display only the items you wish to see.
  • l Bright pentaprism viewfinder with large 0.94x magnification ensures the clearest view possible for precise composition.
  • l Nikon's EN-EL3e rechargeable lithium-ion battery delivers enough power to support the shooting of up to 2,700* images on a single charge, can be recharged at any time and features a handy real-time fuel gauge system display that shows remaining charge by percentage, number of shots since last charge and overall battery status.

* Achieved under the following test conditions: Fully charged EN-EL3e battery; temperature of 20°C/68°F; Zoom-Nikkor AF-S DX 18-135mm f/3.5-4.5G IF-ED lens; continuous shooting mode: continuous-servo autofocus; image quality set to JPEG BASIC; image size set to Medium; shutter speed 1/250 second; shutter release pressed halfway for three seconds and focus cycled from infinity to minimum range three times with each shot; monitor turned on for five seconds after six shots and then turned off; cycle repeated once exposure meters turned off.


Seamless integration with Nikon's Total Imaging System

  • l Unprecedented compatibility with Nikon's lineup of AF Nikkor lenses and digital-exclusive DX Nikkor lenses. (When used with the D80 or any DX Format SLR, all AF and DX Nikkor lenses have a picture angle comparable to 1.5x that of 35mm [135] format.)
  • l Compatibility with the Nikon Creative Lighting System allows the D80 to work seamlessly with SB-800, SB-600 and SB-R200 Speedlights to deliver the benefits of i-TTL flash control's advanced monitor pre-flash, accurate measurement for bounce and versatile wireless operation. SB-800 and SB-600 Speedlights also offer a Wide-Area AF-assist Illuminator, which aids flash photography in dim light by projecting a pattern of red light that covers all eleven autofocus areas of the D80's 11-area Multi-CAM 1000 AF Sensor Module.
  • l The optional MB-D80 battery pack adds extended shooting capability in an ergonomic design that adds shooting stability. Able to run on either one or two EN-EL3e batteries or six AA-size batteries*, the pack also features an additional command dial and alternative buttons for shutter release and AE-Lock/AF-Lock that make vertical shooting more comfortable.


* Compatible AA-size batteries comprise alkaline, Ni-MH, lithium and nickel-manganese batteries.

  • l PictureProject (complimentary with camera) software features an intuitive user interface that provides fast and easy access to powerful tools for organizing, editing and sharing images. Auto Enhance and other creative functions are readily available via handy buttons, as are Mail, Slideshow and CD/DVD burning functions. Pictures can be organized using simple drag ‘n' drop operation, and can be quickly located by name, keyword, or date. Design templates make it easy to produce prints, tailor images to e-mail, or layout several images on a page to produce creative album layouts.
  • l Capture NX (available for purchase separately) is Nikon's highly versatile and elegantly simple new photo editing solution designed to help photographers tap the full potential of NEF (RAW) images. Featuring an innovative user interface that provides easier access to powerful and visually intuitive enhancement tools, Capture NX's powerful photo image processing and editing tools can also be applied to JPEG and TIFF files to satisfy a broader range of photofinishing needs and applications.

Sunday, May 18, 2008

Menggunakan Fitur Invert

Untuk fitur Invert ini pasti sudah banyak yang tahu namun menarik juga untuk mengetahui lebih dalam tentang fitur Invert ini dalam Photoshop. Fitur invert itu sendiri berguna untuk membuat efek negatif film dari sebuah gambar. Jadi, batas maksimal gelap akan dibalik dengan batas maksimal terang.

Cara menggunakannya :

Jalankan Image > Adjustments > Invert atau bisa juga menggunakan shortcut tekan tombol Ctrl + I. Dalam sekejab gambar Anda akan menjadi film negatif.

Yang menarik disini adalah gambar yang Anda ubah menjadi film negatif ini memang adalah gambaran film negatif sesungguhnya dari gambar Anda. Tidak percaya? Anda bisa membutikannya dengan cara meng-invert kembali sebuah film negatif menjadi gambar. Anda bisa mencobanya dengan melakukan scan pada film negatif (biarlah hasil scan Anda tetap berupa film negatif) kemudian coba Anda jalankan fitur ini dan gambar yang akan Anda dapat adalah gambar Anda yang sesungguhnya.

Untuk lebih mudahnya saya akan memberikan contohnya, disini saya mencari gambar ‘negative film’ dari Google dan saya menemukan satu gambar film negatif yang kemudian saya aplikasikan fitur Invert ini sehingga saya dapat mengetahui gambar asli dari film negatif ini.

Selamat Mencoba....!

Camera RAW or JPEG...??

If your camera can shoot in RAW format should you be using it? Here's a quick overview of the difference and what you can do with the RAW format in Photoshop.

What is RAW..??

RAW is an image format produced by cameras. All cameras shoot in RAW. The difference is that at the consumer end of the market most cameras convert the RAW format instantly to a JPEG for you. At the higher end of the market however you can access and manipulate the RAW image file. Many people like to think of RAW as a the negative format for digital photography. The file contains all of the information for the image but it needs to be processed before it can be used. RAW contains information directly from the cameras image sensor, most of which can be edited Photoshop.

Why not shoot in JPEG..??

For many people shooting in JPEG is the better option. The camera will interpret the RAW image and convert it to a JPEG or TIFF. For casual photographers they are not interested in manipulating each photograph.
If however you want more control over your image however you should choose the RAW format. This will allows you to manipulate the image after it has been taken exactly how you want to.
JPEG and TIFF files are gamma-compressed so you are likely to have less control over lights and darks than if you use RAW. If you shoot in JPEG you have to accept what the camera thinks is correct and rely on your Photoshop skills to correct it.
In terms of a RAW file the settings that you can't change are
ISO speed , fStop and Shutter Speed. Pretty much everything else you can manipulate after the shot has been taken.

Open JPEGs as RAW files

If you are using CS3 you can open JPEGs as RAW files via Adobe Bridge. Make sure you take a copy of the file you are editing first as this is a destructive method. Then right click the copy and choose Open in Camera Raw..


You can now edit the JPEG with all of the granularity that RAW offers. Pretty cool. You can save it and maintain the information in the image by choosing the DNG format.

What is a DNG..??

A DNG file is an open source file format created by Adobe. In a nutshell it is an open source version of RAW. Many different versions of RAW exist for each camera manufacturer and some parts of these files are encrypted to stop thrid party software from accessing them. For extensibility this is a bad thing. DNG is a great format and I'd love to see more of it but to date camera manufacturers are keeping their doors shut.

Saturday, May 17, 2008

Memotret Pertujukan Untuk Pemula

Memotret pertujukan memang mengasyikkan, di dalamnya kita dapat menangkap karakter-karakter lakon yang memainkan perannya dan menghasilkan foto foto yang dramatis. Apalagi bila kita menyukai tema dari pertunjukan tersebut, tentunya kita? pasti akan berusaha untuk mendapatkan momen momen yang menarik dari pertunjukan tersebut.
Namun semua itu akan berbalik jika kita tidak mempersiapkan diri kita sebelumnya. Hasil gambar yang kabur karena guncangan kamera, gambar pemain yang terlalu kecil dan lain sebagainya kadang membuat kita frustasi dan bertanya; kok bisa begini ya??

Berikut ini saya akan memberikan beberapa saran dalam memotret pertunjukan, baik itu teater,tari musik dan pertunjukan lainnya:

Peraturan dalam memotret pertunjukan
Sering kali fotografer tidak diperkenankan memotret dengan menggunakan lampu kilat karena akan mengganggu konsentrasi penonton dan pemain. Bahkan suara kamera andapun kadang dianggap mengganggu konsentrasi penonton, apalagi pada pertunjukan musik klasik. Maka dari itu hati hatilah jangan buat manuver yang mengganggu !

Persiapan film
Akan sangat?memudahkan jika menggunakan film dengan ASA tinggi seperti; ASA 1600, 3200. ini amat membantu untuk menhasilkan gambar yang tajam(tidak kabur karena goyangang kamera). Dengan menggunakan ASA tinggi, maka kecepatan rana pada kamera akan semakin tinggi pula. Bila perlu gunakan juga tripod atau monopod.

Apabila anda kesulitan untuk mendapatkan film dengan ASA tinggi, ada suatu cara lebih murah, yaitu dengan proses 'push'. Yaitu edngan menggunakan film ASA 400 namun di anggap sebagai ASA 3200 dengan cara mengatur penunjuk ASA pada kamera menunjuk ke ASA 3200. pada saat proses film, katakan pada pihak lab, bahwa anda membutuhkan proses push dari asa 400 ke asa 3200. seringkali fotografer memakai film hitam putih dalam memotret pertunjukan, alasannya selain hitam putih itu dramatis, juga karena alasan proses cuci film yang dapat diatur dengan mudah oleh pencuci film kareana proses cuci film hitam putih dilakukan secara manual. untuk penggunaan film warna seringkali menghasilkan warna yang tidak akurat (kemerahan). ini disebabkan suhu warna lampu spot berbeda dengan yang dibutuhkan film (film dirancang untuk menggunakan cahaya matahari dan lampu kilat).adapun film yang dibuat untuk keperluan tersebut ialah film tungsten yang sulit didapatkan di pasaran.

Menggunakan Kamera Digital
Jika menggunakan kamera digital, maka pada sebagian besar kamera digital saat ini asa tidaklah menjadi masalah. pada kamera nikon d100 misalnya asa dapat di set pada 1600, atau jika masih terasa kurang asa kamera tersebut masih dapat ditingkatkan pasa seting Hi-1 dan Hi-2. yang perlu di pikirkan ialah memilih white balance yang sesuai dengan sumber yang digunakan. jika memungkinkan gunakan WB custom agar warna dapat terekam dengan akurat.

Lensa
Menggunakan lensa dengan diafragma besar (angka kecil). Ini akan membantu agar jumlah cahaya yang masuk cukup untuk menghasilkan gambar pada film. dan jika memungkinkan gunakan lensa zoom dengan diafragma yang cukup besar, mis. 2,8 atau 4

Mencari momen yang tepat
Momen yang tepat akan menghasilkan foto yang jauh lebih menarik, sehingga dari foto itu kita dapat mengetahui inti tema dari pertunjukan tersebut. Seperti kata orang cina "sebuah gambar lebih berhargga dari pada seribu kata-kata". Untuk itu? ada baiknnya untuk mengikuti sesi geladi resik pertunjukan tersebut, atau paling tidak, membaca sinopsis pertunjukan, dengan demikian kita dapat mengetahui momen momen yang penting, arah lampu dan kitapun akan mendapatkan bayangan dimana posisi kita pada saat memotret nanti.

Olah Foto dengan Tone Gosong

Pada kesempatan ini saya coba utk berbagi share Oldig.

Sebenernya basic olahannya sudah di kemukakan olah Rekan Fredy Wijaya, prt (http://www.fotografer.net/isi/artikel/lihat.php?id=548), dan ini adalah lanjutan dari artikel tersebut.

Jadi saya akan mulai dari setelah foto di olah dengan artikel Fredy di atas.

ini foto aslinya :

setelah melakukan oldig dari artikel nya Fredy, maka hasilnya akan menjadi seperti di bawah ini
Setelah dari sini lakukan masking curve
kemudian klik Layer -> New -> Layer ganti mode overlay, trus klik bagian yg di buletin merah itu (langkah ini sama ama langkah ke 6 nya Fredy)



Maka layernya akan terlihat seperti dibawah ini

Lakukan Burning dan dodging di layer yg baru tersebut.

Setelah merasa pas lakukan flatten (Layer -> Flatten Image)

Lakukan langkah ini beberapa kali sampe terlihat jelas perbedaan gelap terangnya. Setelahnya bila menginginkan di aplot di FN yg besaran maks 150kb, lakukan saving via Save for Web (File -> Save for Web).

note: bila menginginkan menggunakan frame, sebaiknya sekalian frame dulu di sini.

Setelah mendapatkan file dari hasil Save for Web, buka lagi filenya di photoshop, lakukan comparasi dengan file yg sebelum saving, kemudian lakukan Hue/Saturation seperti di bawah

Hal ini dilakukan karena biasanya setelah melakukan saving ke file yg lebih kecil warna, qualitas dll dsb menurun, so utk mendekatkan dengan warna aslinya.

Jika tingkat terang dan gelapnya menurun juga.....lakukan lagi cara diatas. note: karena file yg di edit besaran filenya hanya ratusan kb (max. 150kb utk ukuran aplot di fn) maka kecilkan juga exposure burn n dodge nya. Semisal bila tadi (sebelum saving dan resize) menggunakan exposure 20%, disini gunakan exposure yg lebih kecil semisal 5%. tujuannya agar lebih smooth perpindahan dr gelap ke terangnya.

so Final Resultnya akan menjadi seperti ini

Friday, May 16, 2008

Tips Memilih Kamera Digital

Banyak jenis Kamera Ditigal yang ada sekarang ini. Tentunya ada perbedaan antara kamera satu sama lainnya baik kekurangan dan kelebihan kamera digital itu sendiri. Oleh karena itu saya ingin berbagi Tips dalam memilih kamera digital, agar teman² tidak salah beli.

Berikut Tips nya :

Digital
Kenapa kamera ini dikatakan digital? Kamera biasa menggunakan lensa untuk mentransfer hasil foto ke dalam negative film dari cahaya yang ditangkap. Negative film ini merupakan media penyimpannya, dan sangat sensitif terhadap cahaya. Pada kamera digital penangkapan gambar menggunakan sensor CCD (ada juga yg menggunakan CMOS) yang kemudian hasilnya direkam dalam format digital ke dalam media simpan digital semacam Compact Flash, Secure Digital, Memory Stick, dsb. Karena hasil disimpan secara digital menjadikan hasil ini mudah di transfer ke pengolah digital semacam komputer,bahkan mengedit warna, ketajaman, kecerahan, dsb. secara mudah.

CCD & Megapixel
Kamera digital saat ini sudah memiliki sensor penangkap gambar (CCD/CMOS) lebih dari jutaan pixel. Semakin banyak pixel yg bisa ditangkap akan semakin detail gambar yang dihasilkan. Untuk ukuran kartu pos, Anda cukup membeli kamera digital kelas 1M pixel. Kamera ini juga masih mencukupi untuk keperluan gambar diwebsite. Untuk gambar yang jauh lebih detail maka diperlukan CCD dengan kemampuan 2M pixel keatas. Untuk kelas profesional kini sudah tersedia kapasitas 5-6M pixel dengan hasil luar biasa!

CCD vs CMOS
Saat ini banyak kamera digital murah yang menggunakan sensor CMOS daripada CCD. Apa kelemahan dan kekurangan CMOS dibanding CCD? CMOS memiliki keunggulan dimana ongkos produksi murah sehingga harga kamera lebih terjangkau. Sedangkan CCD memiliki keunggulan dimana sensor lebih peka cahaya, jadi pada kondisi redup (sore/ malam) tanpa bantuan lampu kilat masih bisa menangkap obyek dengan baik, sedangkan pada CMOS sangat buram.

Simpan Berulang Kali
Kamera biasa hanya bisa menampung 36 foto, dan harus mengganti film dengan yang baru. Sedangkan kamera digital mampu menampung 24-48 gambar dalam 1 memory ukuran 8MB dan berlipat kapasitasnya untuk memory yang lebih besar. Sekali memory penuh, Anda bisa melakukan transfer ke komputer, dan memory siap diisi kembali tanpa mengeluarkan biaya apapun.

Kapasitas Foto
Bagi pemakai awam, mungkin bertanya-tanya kenapa kapasitas kamera digital berbeda satu sama lain bahkan untuk kamera yang sama bisa memiliki kapasitas yang beragam.Hal ini karena kamera digital disimpan dalam bentuk file yang semakin tinggi resolusi gambar yang dihasilkan semakin besar file yg dihasilkan. Untuk memudahkan pemahaman, kita misalkan MS Word, semakin banyak tulisan dan sisipan gambar atau tabel semakin besar ukuran filenya. Demikian juga kamera digital, semakin tinggi resolusinya dan semakain kaya warna akan menjadikan file semakin besar ukurannya, oleh karena itu setiap obyek yang berbeda menghasilkan ukuran file yang beragam pula. Disisi lain media simpan yang dimiliki oleh kamera juga terbatas. Rata-rata disertai dengan media simpan 8MB atau 16MB, semakin tinggi semakin leluasa. Jadi tidak heran jika pada kamera digital beresolusi tinggi yang mahal daya simpannya malah terbatas, hal ini karena media simpan yang disertakan kurang mendukung.

Berikut ini adalah panduan media simpan yang ideal untuk berbagai resolusi kamera digital:

Resolusi kamera : Memory Minimal / Jml Max Foto , Memory Ideal / Jml Max Foto

1,3 Mega Pixel : 8MB / 23 - 105 foto , 16MB / 45 - 120 foto

2,0 Mega Pixel : 8MB / 14 - 90 foto , 16MB / 27 - 200 foto

3,0 Mega Pixel : 16MB / 8 - 80 foto , 32MB / 15 - 170 foto

4,0 Mega Pixel : 32MB / 12 - 120 foto , 64MB / 24 - 250 foto

Perkiraan rata-rata. Besarnya jumlah foto maksimal tergantung resolusi mode yg bisa dipilih pada kamera digital, semakin tinggi resolusi semakin besar file tiap gambar yg dhasilkan sehingga semakin sedikit gambar yg bisa disimpan.

Web Camera
Beberapa kamera digital yang menggunakan sensor CMOS memiliki fitur unik, yaitu bisa sekaligus berfungsi sebagai kamera Web Cam yang dihubungkan dengan komputer. Fitur ini sering dimanfaatkan untuk videoconference melalui jaringan internet.

Layar LCD atau Televisi
Kamera digital yang baik selalu dilengkapi LCD display. Dengan layar kecil ini kita bisa melihat seperti apa bidikan kita ditangkap oleh sensor CCD yang merupakan hasil foto kita nantinya. Hal ini lebih akurat dibanding kamera biasa yang sering hasilnya jauh berbeda. Layar LCD juga bisa membantu kita melihat hasil foto sesaat setelahnya, jika kita tidak suka bisa kita hapus dan mengulanginya untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Selain dilihat melaui layar LCD, jika kurang jelas, kamera digital bisa langsung dihubungkan ke TV dan semua hasilnya akan ditampilkan satu persatu bergantian, dan semuanya ini tidak memerlukan alat tambahan apapun kecuali kabel video!

Cetak Sesuka Anda
Melalui software yang tersedia atau melalui software seperti Photoshop kita bisa melakukan perubahan mulai dari warna, ketajaman, kecerahan, dsb. Bagi yang kreatif bisa menambahkan tulisan, komentar, nomor dll. Bahkan bisa menggabungkan dari berbagai foto menjadi satu, yang diperlukan hanya kreatifitas Anda. Hasil karya Anda ini bisa dicetak ke printer berwarna atau printer khusus kamera digital dengan hasil cukup memuaskan, bahkan kini di kota besar sudah tersedia laboratorium cuci cetak khusus kamera digital.

Transfer ke VCD
Dengan menguasai sedikit software pembuat VCD dan menggunakan CD-RW maka Anda bisa menghasilkan album yang bisa dilihat melalui VCD Player yang bisa dinikmati bersama saat santai atau dikirimkan ke orang yang Anda sayangi sebagai kejutan!

Panduan Singkat Membeli Kamera Digital:

· CCD
Semakin tinggi resolusi CCD semakin tajam gambar yg mampu ditangkap. Kamera digital standard saat ini menggunakan resolusi CCD 1.3M pixel untuk menghasilkan gambar tajam seukuran foto biasa. Sedangkan bagi profesional kini sudah tersedia resolusi CCD diatas 5M pixel yg sangat tajam hasilnya. Sesuaikan kebutuhan Anda, untuk acara keluarga biasa cukup menggunakan kamera 1.3 - 2.1M pixel.

· Kapasitas Media Penyimpan
Kapasitas media penyimpan menentukan seberapa banyak hasil foto yang bisa ditampung. Media simpan saat ini yang umum dipakai ialah Compact Flash, Memory Stik, dsb. Semakin tinggi reslusi CCD semakin besar ukuran file yang dihasilkan sehingga membutuhkan media simpan yang lebih besar. Media simpan dengan kapasitas 8MB cocok untuk kamera digital kelas dibawah 2M pixel CCD. Media penyimpan bisa diupgrade kapastiasnya dengan membeli media penyimpan yang lebih besar.

· Transfer File & Cetak
Agar proses transfer ke komputer atau printer tidak mengalami kendala perhatikan tipe interface (kabel penghubung) yang disediakan dengan perangkat komputer Anda. Rata-rata kamera digital keluaran terbaru menggunakan interface USB. Kamera digital saat ini juga bisa langsung mencetak ke printer biasa tanpa memerlukan PC, fasilitas ini dinamakan DPOF (Digital Print Order Format), tanpa fitur ini tidak bisa mencetak langsung ke printer.

· LCD Display
Kamera digital yg baik selalu menyediakan LCD display yang berguna untuk melihat menu setting, bidikan kamera, dan hasilnya. Dengan LCD ini sangat memudahkan bagi pengguna kamera digital yang tidak perlu membidik lagi dari lubang kecil.

· Zoom
Fungsi zoom ialah memperbesar gambar sehingga Anda tidak perlu mendekati obyek untuk memperoleh ukuran yang diinginkan. Kamera digital biasanya dilengkapi dengan zoom melalui proses digital yang biasa disebut Digital Zoom yang dikombinasikan dengan zoom melalui optic/lensa yang disbeut Optical Zoom. Perpaduan keduanya menghasilkan zoom yang berlipat.

· Flash
Flash berfungsi menghasilkan kilatan cahaya untuk membantu mendapatkan gambar yang jelas jika kondisi obyek gelap kurang cahaya. Lampu flash sering berguna dimalam hari atau pada obyek gelap seperti didalam ruangan, goa, dsb.

· Movie Recording
Selain kemampuan menangkap obyek diam, kamera digital juga sering dilengkapi fitur Movie Recording/Capture untuk menangkap obyek bergerak layaknya camcorder. Tetapi karena keterbatasan media simpan, maka obyek bergerak ini hanya bisa disimpan dalam hitungan puluhan detik.

· Software
Software selalu menyertai kamera digital agar mudah dalam editing maupun menghubungkannya dengan komputer. Bahkan sering dilengkapi software image editing sederhana untuk menghasilkan gambar yang kreatif memenuhi imajinasi

Friday, May 9, 2008

Mengganti Logo Google dengan nama Kamu

Pengen punya search engine yang unik..?? Apalagi kalo search engine itu pake nama kamu sendiri dengan model tulisan yang beraneka macam seperti google, yahoo, coca-cola dll...
Pasti mau dong...?? Kalo kamu mau, coba aja kamu klik http://www.funnylogo.info
Setelah kamu buka website tadi trus ikutin step by step caranya setelah jadi kamu tinggal copy URL nya trus kamu masukin deh ke website / blog kamu... Mudahkan caranya...

Selamat Mencoba...

Nikon D60

Gue ingin berbagi cerita tentang Kamera Digital SLR, soalnya gue hobby Photography jadi gue pengen berbagi info tentang Dunia Photography. Dalam dunia Photography banyak yg bisa dibahas, tapi sekarang gue ingin ngebahas tentang kamera DSLR Nikon D60 yg terbaru dari Nikon dulu. Kamera DSLR Nikon D60 sendiri adalah generasi terbaru dari Nikon. Sebelumnya Nikon telah mengeluarkan Kamera DSLR Nikon D40 dengan resolusi gambar 6,1 MP. Kemudian kira-kira 4bulan setelah Nikon D40 tidak diproduksi lg, Nikon Corporation kembali mengeluarkan Kamera DSLR Nikon D40x dengan resolusi gambar 10,2 MP. Nikon sendiri memproduksi kamera digital SLR compact (D40, D40x, dan D60) dikarenakan selama ini penjualan kamera DSLR didominasi oleh Canon (sejak adanya Canon EOS 300D/digital rebel). Nikon D60 menurut saya murupakan kamera digital SLR yang menyenangkan dan mudah digunakan untuk mengambil foto hebat (menggetarkan), menawarkan banyak fitur buat siapa saja yang menginginkan memperdalam memotret foto secara kreatif.

Dengan respon shutter cepat, kamera Nikon D60 dapat mengambil foto tanpa kehilangan waktu yang panjang. Nikon D60 mudah digunakan dan pilihan kreatif untuk pemula yang ingin belajar foto menggunakan kamera digital SLR. Dengan teknologi Nikon yang eksklusif membantu mencapai kualitas foto yang tinggi dengan warna yang menarik dan menggetarkan. Tetapi tidak semua lensa Nikkor bisa digunakan pada Nikon D60 karena kamera ini tidak memiliki built-in focus drive motor .Itu berarti hanya bisa menggunakan lensa yg memiliki own drive motor (Lensa AF-S dan AF-I).

Dengan LCD monitor yang besar 2.5" 230,000 pixel membuat kita dapat melihat hasil foto kita dengan jelas dan detail dari tepi ke tepi. Apalagi teknologi 3D color Matrix Metering II Nikon yang canggih memastikan keseimbangan exposure secara konsisten untuk warna alami dan kontras, sampai konsep baru pemeroses gambar digital EXPEED, yang memungkinkan untuk warna yang halus dan warna lebih akurat. Kecepatan, halus dan auto focus yang tepat sistem Nikon tambahan performa signifikan Nikon D60 mengambil momen tepat dengan jelas dan luar biasa.

Kejelasan seperti yang diperkuat/ ditunjang pengurang debu, berguna untuk menghindari penurunan hasil foto akibat partikel debu yang terdapat pada sensor gambar karena itu Nikon D60 dilengkapi dengan fungsi inovasi pembersih sensor gambar dan control system airflow esklusif. Kedua fungsi ini dapat mengurangi efek partikel debu untuk memberikan kualitas foto terbaik yang kita inginkan. Sebagai tambahan dari fitur pengurang debu, Nikon D60 memiliki beragam cara menyenangkan dan kreatif saat pengambilan foto. Pengguna dapat dengan mudah mengambil gambar dinamis pada kondisi pemotretan yang berbeda dengan mode praktis memutar mode dial. Menu retouch (menu Edit) menawarkan kreatifitas yang lebih menyenangkan. Kita dapat mengubahnya dengan lebih baik, lebih cepat , lebih praktis, dan kesemuannya tanpa menggunakan komputer.
Kompak dan nyaman, Nikon D60 memiliki banyak pilihan : kualitas gambar yang luar biasa, sistim pengurang debu yang terintegrasi untuk gambar lebih jernih dan pilihan luas dari fitur-fitur kreatif. Hasilnya: gambar yang menyenangkan, fantastik dan inspiratif. Menarik perhatian dunia hanya dengan selangkah menggunakan Nikon D60.

Kesimpulannya kamera digital SLR Nikon D60 tidak jauh berbeda dengan kamera Nikon D40x, baik dari segi bentuk, tampilan, dan teknologi yang diberikan. Hanya ada beberapa perbedaan antara Nikon D60 dengan Nikon D40x yaitu :

- EXPEED processing
- Image sensor cleaning system with Airflow control system
- Automatically rotating user interface (for using camera vertically orientated)
- Stop motion movie function
- New stabilized kit lens (AF-S DX NIKKOR 18-55mm f/3.5-5.6G VR)
- Eye sensor
- Electronic 'rangefinder' for manual focus
- Active D-Lighting with dedicated button
- In-camera Raw processing
- New JPEG retouch effects (Cross Star and Color Intensifier)
- Slower with noise reduction enabled

Untuk lebih jelas berikut Nikon D60 Other Features :

  • Fast, 0.19-second power-up to respond to every photographic opportunity
  • Split-second shutter response eliminates the annoyance of shooting lag
  • Fast continuous shooting mode enables up to 100 JPEG images (FINE L-size or smaller) at 3 frames* per second *Fastest frame rates achieved by choosing manual focus, rotating the mode dial to S or M and selecting a shutter speed of 1/250 s. or faster, using defaults for all other settings
  • Advanced three-point AF system offers fast, efficient and precise autofocus
  • Nikon 3D Color Matrix Metering II for ideal exposures in almost any lighting situation
  • Bright and clear viewfinder with 0.8x magnification for precise composition
  • Long-life rechargeable lithium-ion battery that allows up to 500 images* with the AF-S DX NIKKOR 18-55mm f/3.5-5.6G VR on a single charge (*CIPA standards)
  • Digital Vari-Programs that adjust camera settings automatically for scene-specific pictures – selections include Auto, Auto (Flash Off), Portrait, Landscape, Child, Sports, Close Up, and Night Portrait
  • Manual control over shutter speed and aperture: P (Programmed Auto), S (Shutter-priority Auto), A (Aperture-priority Auto) and M (Manual)
  • Built-in flash with Nikon’s dependable i-TTL flash control, supporting Auto flash, Red-eye reduction, Slow sync, Rear curtain sync and Flash exposure compensation
  • Simultaneous recording of NEF (RAW) and JPEG basic data of the same image
  • Camera setting menus can be customized to suit individual preferences
  • Imprint date function prints the date of capture directly on the picture
  • Electronic rangefinder display indicates the deviation from the in-focus point when using manual focus mode
  • Fully compatible with AF-S and AF-I NIKKOR lenses, that are equipped with an autofocus motor (Autofocus supported. Also compatible with most F-mount NIKKOR lenses when using manual focus mode)
  • Supports the Nikon Creative Lighting System when using the SB-800, SB-600, SB-400, SB-R200 or the Wireless Close-Up Speedlight system R1C1. Offers accurate exposures via i-TTL flash
  • Optional Wireless Remote Control ML-L3 for easy remote shutter release
  • Included Nikon ViewNX software lets you share, organize and edit pictures with ease

Saya harap teman² bisa mengartikan bahasa inggris diatas... Kayaknya cuma itu aja yg bisa saya jelaskan tentang kamera digital SLR Nikon D60 yg terbaru dari Nikon corporation.